REUNI AKBAR ALUMNI STFSP
Pada tanggal 19-21 Agustus 2022, Ikatan Alumni STFSP menggelar reuni akbar untuk seluruh alumni. Acara dimulai dengan Vesper pada Jumat 19 Agustus 2022 yang dipimpin oleh Mgr. Benediktus Rolly Untu MSC, Uskup Keuskupan Manado, didampingi oleh Mgr. Josep Suwatan, Mgr. Petrus Canisius Mandagi dan Mgr. Petrus Turang. Menyusul pada hari Sabtu 20 Agustus diadakan Expert Talk mendengarkan dan berdiskusi bersama para Uskup dan Propinsial lulusan STFSP. Acara dipuncaki dengan Misa Syukur dan Perayaan Hut STFSP ke-68 yang dirangkaikan dengan Malam Conveniat. Seluruh rangkaian acara diakhiri pada hari Minggu 21 Agustus 2022 dengan Misa Penutup dan pertemuan internal Alumni STFSP. Peserta pertemuan mencapai k.l 200 orang.
MERCUSUAR TERUS BERCAHAYA
Bagai mercusuar di antara batu karang yang selalu memancarkan sinarnya kepada semua pelancong lautan, begitulah digambarkan Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng di dalam perjalanan 68 tahun sejak berdirinya. Motto ini merupakan buah refleksi dari para alumni STFSP ketika mereka mempersiapkan acara reuni akbar. STFSP telah memancarkan sinarnya melalui lulusan-lulusan yang tersebar jauh sampai ke penjuru Nusantara ini, bahkan sampai ke luar negeri. Rasa bangga karena telah menerima didikan dan pembinaan yang bermutu membuat mereka menyadari identitas mereka bagaikan cahaya bagi dunia yang memancar dari Sang Almamater.
Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng lahir atas prakarsa Mgr. Nicolaus Verhoeven MSC bersama dengan para misionaris pada tanggal 15 Agustus 1954. Mgr. Verhoeven yang merupakan Uskup Vikariat Apostolik Manado telah memikirkan perlunya pendidikan bagi calon-calon imam pribumi sejak lama. Sebelumnya pada tahun 1928, 8 tahun setelah kehadiran para imam MSC di Sulawesi Utara, di Woloan telah dimulai pendidikan Seminari Kecil. Seminari ini kemudian berpindah ke Kakaskasen, bersamaan dengan dibukanya Pendidikan Fisafat bagi para lulusannya. Karena belum ada lembaga pendidikan teologi, para lulusan pendidikan Filsafat ini kemudian dikirim ke Yogyakarta dan Ledalero. Namun sayang sekali karena situasi politik yang tidak menentu akibat penjajahan Jepang, seminari kecil dan menengah beserta lembaga pendidikan Filsafat kemudian ditutup pada tahun 1940.
Harapan datang lagi setelah perang dunia kedua usai. Barangkali karena pengalaman penjara dan kelangkaan imam pribumi untuk melayani umat, salah satu keputusan pertama para imam setelah perang adalah menghidupkan kembali seminari untuk pendidikan imam. Karena itu pada tahun 1948, dimulailah lagi Seminari Kecil dan Menengah Kakaskasen. Itu berarti 8 tahun kemudian diperlukan sebuah lembaga pendidikan tinggi untuk menampung lulusan Seminari ini. Namun Mgr. Nicolaus Verhoeven tidak hanya ingin mendirikan lembaga pendidikan filsafat seperti sebelumnya. Beliau ingin sebuah lembaga pendidikan yang lengkap. Itulah yang kemudian mendorong beliau mendirikan Seminari Tinggi Hati Kudus Pineleng. Saat itulah secara real Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng berdiri, mencakup bukan hanya pendidikan ilmu Filsafat tetapi juga pendidikan Teologi bagi para calon imam.
Hingga kini sudah dihasilkan lebih dari 300-an imam dari STF ini, dan para awam pelayan dan pemimpin yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Tujuh orang di antara para imam itu bahkan sudah menjadi Uskup. Mereka itu adalah Mgr. Joseph Tethool MSC, Mgr. Petrus Turang, Mgr. Joseph Suwatan MSC, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC, Mgr. Nicolaus Adiseputra MSC, Mgr. Benediktus Rolly Untu MSC, dan Mgr. Zeno Ngutra.
Selain para klerus awam-awam lulusan STFSP bekerja di berbagai bidang: pendidikan, jurnalisme, politik, kemanusiaan, keagamaan dsb.
SEMBOYAN ALUMNI: ONE SPIRIT, ONE TEAM, ONE WIN
Dalam tiga hari semboyan alumni Pineleng berkali-kali dipekikkan dengan lantang. “Alumni Pineleng! One Spirit, One Team, One Win.” Terasa sekali apa yang dimaksudkan di sana: Ikatan Alumni STF Seminari Pineleng merasakan dirinya sebagai satu ikatan dengan satu semangat. Kedekatan dan kekeluargaan sungguh-sungguh terasa. Meskipun tersebar di berbagai daerah dan berbagai bidang kehidupan, para alumni merasa disemangati oleh semangat yang sama. Motto STFSP yang baru: Fides, Veritas, Ministerium mengentalkan semangat itu. Mereka adalah utusan-utusan yang membawa iman, mencintai kebenaran dan siap melayani. Demikian pula mereka akan menjadi satu tim besar yang akan menampakkan wajah Kristus di dunia ini. Semoga dengan rahmat Allah mereka akan memperolehkan keberhasilan.
Kenangan Inspiratif
Reuni itu kenangan inspiratif, mengenang masa lalu dan mendapatkan inspirasi untuk masa depan. Teman lama yang telah mengisi hidup, dosen yang telah memberi bimbingan, tempat-tempat penuh kenangan di area kampus, hidup kembali saat reuni. Buahnya adalah penguatan persaudaraan dan inspirasi segar untuk melanjutkan hidup.
Expert Talk
Expert Talk adalah program adalan Ikatan Alumni STFSP. Dengannya diundang para ahli untuk berbicara mengenai berbagai tema. Semuanya dibingkai dalam tema besar Membangun Manusia Indonesia khususnya Indonesia Bagian Timur. Expert Talk ini juga diadakan dalam reuni, menampilkan Bapa-bapa Uskup lulusan STFSP. Mereka dibagi dua yaitu Mgr. Petrus Turang dan Mgr. Rolly Untu pada sessi pertama dan Mgr. Mandagi dan Mgr. Josep Suwatan serta Pastor Sam Maranressy di Sessi yang kedua. Expert Talk ini dipandu oleh Saudara God Samderubun, alumni STF, dosen STF di Universitas Musamus Merauke, dan Saudara Dr. Valen Lumowa, Lulusan STFSP dan dosen di Unika de La Salle Manado.