Pineleng, 19 Maret 2021
Ada banyak berkat pada Hari Raya St. Yosep tahun ini. Hari ini Renovasi tahap pertama Asrama Putra selesai dan Bapa Uskup Mgr. Rolly Untu MSC berkenan memberkati seluruh gedung yang sudah ada. Rasa syukur terasa dalam ibadat yang diadakan di kompleks asrama putra di desa Pineleng Dua Indah, kira-kira 500 meter letaknya dari kampus utama STF Seminari Pineleng. “Ada banyak rencana Tuhan yang tidak kita mengerti,” begitu kotbah Bapa Uskup, “tapi kalau kita percaya, Tuhan ternyata menyelenggarakan dengan luar biasa, dengan kekuatan dan kemahakuasaan-Nya.” Bapa Uskup mengajak kita untuk meneladan Santo Yosep yang kita rayakan hari ini, dan yang oleh Bapa Paus Fransiskus tahun ini diangkat secara khusus untuk menghormatinya. Santo Yosep, suami Maria, telah ambil bagian dalam karya penyelamatan. Dia seorang pekerja, yang tulus yang terlibat penuh menjaga dan melindungi Maria dan Yesus. Pemberkatan hari ini sungguh tepat karena dengan demikian kita boleh memohon perlindungan dari Bapa yang baik ini.
Asrama Putra ini sudah memiliki nama, yaitu Asrama Mgr. Theodorus Hubertus Moors, MSC. Mgr. Moors adalah nama uskup Manado sebelum Mgr. Josef Suwatan MSC. Beliau meninggal pada tanggal 18 Maret 2003 di Tilburg, pada usia 90 tahun. Sebelum menjadi Uskup Keuskupan Manado, beliau adalah Uskup Auxilier dari Mgr. Nicolas Verhoeven MSC sejak 25 Juli 1967. Beliau menjadi Gembala Keuskupan Manado sejak 26 Juni 1969 sampai dengan 8 Februari 1990, ketika Beliau mengundurkan diri karena usia dan kesehatan. Mgr. Moors lahir di Tungelroy, Weert, Limburg, Belanda pada 7 November 1912.
Pada pemberkatan asrama hadir pula ibu Dra. Youla Makarawung, Pembimas Agama Katolik Sulawesi Utara, dan ibu Sekretaris Desa Pineleng Dua. Selain itu ketua wilayah rohani St. Familia dari Paroki Pineleng dan ibu Pala. Terasa bahwa kebersamaan bersama desa dan wilayah rohani akan berlanjut. Asrama Putra saat ini menampung 10 orang mahasiswa, dengan sarana kapel, ruang makan dan ruang selasar di depan asrama. Halaman yang luas bisa menjadi tempat pembinaan bagi anak-anak atau pertemuan umat dan masyarakat. Seperti disampaikan oleh Ketua STFSP, Dr. Gregorius Hertanto, diharapkan bahwa terjalin kerjasama yang baik antara asrama dan masyarakat sehingga asrama bisa menjadi salah satu bentuk kehadiran yang saling mengungtungkan di tengah masyarakat. “Banyak hal bisa dipelajari dari kehidupan masyarakat dan umat Katolik, sehingga adanya masyarakat di sini bisa menjadi tempat belajar kehidupan.”
Sementara itu Pst. Ventje Runtulalo, Ketua YPTKKM mengucapkan syukur atas peristiwa hari ini. Tuhan memberi berkat secara berkelimpahan. Tepat satu tahun yang lalu, kita memulai kehidupan secara berbeda. Kuliah dibuat daring karena adanya pandemi covid-19, dan kita mengalami kemerosotan terutama di bidang ekonomi. “Tetapi puji Tuhan, atas penyelenggaraannya kita bisa menyelesaikan dua asrama mahasiswa: 1 asrama Putri yang diberkati pada September tahun lalu, serta sekarang Asrama Putra. Memang masih akan diteruskan dengan pembangunan lanjut di asrama putra, luar biasa. Tuhan begitu sayang. Ia menggerakkan banyak orang dengan hati seorang Bapa, yang care dan penuh perhatian. Terima kasih pada Bapa Uskup, Ibu Pembimas, dan semua yang mempunyai hati penuh perhatian ini.” Asrama ini tidak mahal, begitu Pastor Yonas, Bendahara Yayasan yang menjadi penanggung jawab pembangunan. Semoga dapat bertahan dan awet, tetapi terutama dapat mendukung pembelajaran dan pembinaan. Ke depan akan dibangun lagi 5 kamar tambahan yang dapat menampung 10 mahasiswa.
Sejak jaman Rm. Sismarwata dan pst. Joseph Ansow sudah dipikirkan pembinaan untuk mahasiswa non calon imam secara intensif. Beberapa tahun belakangan perhatian itu agak sedikit berkurang, terutama berkaitan dengan gedung asrama yang kurang memenuhi syarat. Syukurlah pada dua tahun belakangan ini YPTKKM bergerak cepat dengan membuat perbaikan dan pembangunan hingga dihasilkannya asrama yang bersih dan indah.