Pineleng, 8 Februari 2022
Kehormatan besar dialami STFSP karena mendapat kunjungan dari delegasi ICRC (International Commitee of Red Cross) atau Palang Merah Internasional di kampus. Delegasi terdiri dari Ibu Dorothea Krimitsas, Wakil Kepala Delegasi Regional, Bapak Dominic Earnshaw, Regional Coordinator for Global Affairs, Lauren Grace Armstrong, dan Bapak Novriantoni Kaharudin.
Kedatangan mereka adalah dalam rangka mengunjungi STFSP yang sejak tahun 2021 telah menjalin kerjasama dalam pembinaan nilai-nilai humaniter. Mereka juga akan mengadakan kuliah umum (public lecture) di STFSP, yang selain diikuti oleh mahasiswa dan dosen STFSP juga akan diikuti via zoom oleh Mahasiswa dan dosen dari Universitas Satya Wacana Salatiga, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan Sekolah Tinggi Teologi Indonesia Timur Makassar.
ICRC adalah lembaga yang dipelopori oleh Bapak Henry Dunant ((8 Mei 1828 – 30 Oktober 1910), seorang warga negara Swiss yang dalam suatu pengalaman dalam Pertempuran Solferino merasa tergerak oleh banyaknya sipil yang menjadi korban perang. Henry tersentuh oleh derita mereka dan tergerak untuk mendirikan sebuah organisasi yang tidak terbatas pada negara dan kelompok manapun untuk melayani mereka ini. Organsasi ini kemudian dinamakan Red Cross yang mengambil lambang bendera Swiss dengan warna yang terbalik. Adanya Cross ini tidak dimaksudkan sebagai lambang kekristenan, meskipun Henry adalah seorang pengikut Calvinis. Salib diambil dalam konteks bendera negara Swiss. Itulah sebabnya dalam berbagai negara dipakai juga lambang-lambang lainnya seperti bulan sabit.
Sebagai organisasi yang melayani kemanusiaan Palang Merah Internasional bekerjasama dengan berbagai organisasi kemanusiaan lainnya. Misi utamanya adalah menerapkan penegakan penghargaan kemanusiaan sebagaimana diatur dalam International Humanitarian Law, yang telah diratifikasi oleh banyak negara tahun 1948 di Genewa.
ICRC aktif di banyak peristiwa kemanusiaan, khususnya konflik bersenjata di berbagai negara. Perhatian mereka berfokus pada korban perang, memberikan bantuan dan mengusahakan agar hak-hak mereka sebagai manusia diperhatikan. Demi misinya itu ICRC menjalin kerjasama dengan para pemuka agama, sebagai tokoh-tokoh yang dekat dengan komunitas. STF Seminari Pineleng adalah salah satu yang dilibatkan untuk mempersiapkan para pemuka agama dengan pemahaman ini.