Pineleng, 7 September 2022
Delapan orang mahasiswa awam kembali diutus oleh Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng untuk menjalani masa Pastoral KKN. Delapan orang ini adalah: Veronika Gosal, Asrilia Anggela Bella, Oktavianus Siunta, Mario Henri Ngantung, Revivo Efraem Kaeng, Longginus Rumangun, Geraldi Zidan Pasla dan Stanislaus Sainyakit. Lima orang dari mereka akan bertugas di Paroki St. Fransiskus Xaverius, Kema, sedangkan tiga orang yang lain ditempatkan di Paroki Rosa de Lima, Tondano.
Pastoral KKN ini merupakan kegiatan yang dinantikan oleh para mahasiswa-mahasiswi STFSP. Selama dua bulan penuh mereka akan tinggal bersama umat untuk belajar mengalami kehidupan umat sambil belajar melayani dan memimpin. Seperti halnya tugas seorang katekis, mereka juga akan membuat kegiatan katekese, memimpin ibadat serta pendataan umat yang sangat berguna untuk kegiatan pastoral. Tentu untuk semuanya itu mereka harus mengenal umat dan menjadi akrab dengan umat.
Di STF Seminari Pineleng dikenal dua kegiatan KKN, yaitu KKN untuk para calon imam dan KKN untuk para mahasiswa non calon imam. KKN calon imam dilaksanakan selama dua semester dengan program weekend pastoral setiap dua minggu sekali. Sedangkan untuk non calon imam, mereka akan diutus seperti kedelapan mahasiswa di atas, dan dilaksanakan selama dua bulan penuh. Semua jenis KKN sudah didahului dengan praktek mengajar di sekolah selama setahun pada semester 5 dan 6.
Pastor Dr. Gregorius Hertanto, Ketua STF Seminari Pineleng memimpin misa perutusan didampingi oleh Pastor Dr. Barnabas Ohoiwutun, Wakil Ketua I Bidang Akademik yang menjadi penanggung jawab program ini. Selain Pastor Berti, demikian beliau akrab dipanggil, kegiatan Pastoral KKN dua bulan ini juga didampingi oleh Pastor Ignasius Welerubun. Secara intensif mereka sudah mempersiapkan mahasiswa calon KKN ini dua hari berturut-turut di kampus STFSP dengan pembekalan mengenai proyek KKN, pendidikan karakter dan tanggung jawab lainnya.
Dalam misa perutusan, Pastor Hertanto mengambil pesan dari bacaan harian, khususnya dari Injil Lukas yang menceritakan Sabda Bahagia Yesus. “Kebahagiaan adalah salah satu kriteria keberhasilan semua kegiatan KKN. Mahasiswa semestinya bahagia tinggal bersama umat. Itu adalah tanda bahwa kalian mempunyai rasa cinta dalam melayani. Memang, tidak berarti bahwa tidak akan ada tantangan dan kesulitan. Namun kalau semuanya dilaksanakan dengan tekun dan penuh dedikasi, percayalah kalian akan merasakan cinta itu, dan buahnya adalah kebahagiaan. Kalian akan rindu melayani. Kalian akan suka datang ke umat, bagaimanapun situasinya. … Jadi jangan takut menjadi miskin. Kalian diutus ke sana, untuk belajar, bekerja sama dengan rahmat Roh Kudus untuk membimbing umat. Kalian sendiri harus punya semangat belajar. Mulailah dengan rendah hati, sambil berdisiplin, kuatkan semangat melayani. Kalian akan dipandang lebih, karena status Anda, tetapi jangan jadikan itu menjadi alasan untuk minta dilayani dan alasan untuk merasa lebih pintar. Kita sama-sama belajar. KKN adalah saat yang sangat indah untuk belajar,” demikian pesannya.
Sesudah salam penutup dan berkat perutusan, para mahasiswa langsung segera berkemas menuju tempat tugas, diantarkan oleh Pastor Barnabas Ohoiwutun, pembimbing dan Bapak Stenly Kumeang, supir STFSP. Selamat berkarya, para mahasiswa, selamat melayani.