Menu Tutup

Pengabdian di Paroki Lembean: Seminar Legio Maria

Lembean, 8 September 2022

Umat paroki Lembean sore itu mendapat siraman pengetahuan mengenai kelompok devosi Legio Maria. Acara ini diselenggarakan oleh Legio Maria paroki Lembean dalam rangka merayakan ulang tahun kelompok devosi marial ini tanggal 7 September. Hadir sebagai pembicara di seminar itu adalah Pastor Aris Angwarmase, S.S., Lic. Th dan Dr. Gregorius Hertanto Dwi Wibowo, S.S., M.Th. Pastor Paroki Lembean, Pastor Ebed Runtu turut hadir dalam seluruh acara. Umat datang dari semua stasi di Lembean, bukan hanya para anggota Legio, tetapi juga perwakilan-perwakilan stasi dan utusan-utusan kelompok kategorial yang lain.

Acara dimulai dengan seminar yang dibawakan oleh kedua pembicara. Pastor Gregorius Hertanto mengajak umat merenungkan Maria sebagai panglima Legioner. Ia mulai dengan memaparkan arti gambar dalam Tessera Legioner dan seruan yang selalu muncul sebelum doa Catena Legionis: “Siapakah Puteri itu yang datang sebagai fajar menyingsing kemerah-merahan, indah penaka bulan, gemerlap laksana surya, dahsyat bagaikan bala tentara yang siap sedia bertempur?” Seruan yang kuat ini menjadi daya dorong para devosan Maria untuk tidak hanya mengagumi Maria, melainkan juga mengikuti daya juangnya dalam memenangkan jiwa-jiwa dalam medan pertempuran dunia ini.

Untuk mengetahui asal-usul seruan ini, Pst. Hertanto menelusuri asal-usul Legio Maria yang didirikan oleh Bapak Frank Duff dari Dublin, tanggal 7 September 1921. Bapak Frank Duff ini memiliki semangat tinggi dalam melayani orang miskin, sesuai dengan semangat Vinsencius de Paulo. Namun kemudian ia juga jatuh cinta kepada devosi Maria setelah berkenalan dengan semangat Louis Marie de Monfort dari sebuah buku yang dibacanya, True Devotion to Mary. Baginya puncak devosi adalah konsekrasi diri dan hidup pada Maria. Devosi tidak hanya berhenti dengan sikap mengagumi dan meneladan saja, tetapi harus sampai pada membaktikan hidup sepenuhnya pada Maria. Melalui Maria dan bersama Maria, anak-anak Maria akan dihantar untuk mencintai Tuhannya sepenuh hati. Devosi itu menghantar orang pada keutamaan-keutaman seperti: interior, tender, holy, constant dan disinterested. Tulus sepenuh hati.

Selanjutnya diterangkan juga Maria dari sudut pandang dogmatis sebagaimana didoakan dalam doa-doa rosario:Maria Putri Allah Bapa,  Maria Bunda Allah Putra dan Maria Mempelai Allah Roh Kudus. Pastor Hertanto lalu menutup seminarnya dengan ajakan untuk minta doa dari Bunda Maria, serta meneladan ketaatannya. Seperti didoakan dalam doa penutup dalam pertemuan Legioner, kita memohon iman yang teguh, serta Kepercayaan yang muncul dari kecintaan, sehingga kita dapat melakukan semua pekerjaan karena cinta sejati kepada Tuhan dan di dalam sesama kita selalu melihat Tuhan dan mengabdi kepada Tuhan. Kepercayaan itulah  batu karang kokoh tempat kita bertumpu untuk menghadapi kesusahan,  kesukaran dan kekecewaan hidup, kepercayaan yang membua orang tidak ragu untuk melaksanakan karya Tuhan menyelamatkan jiwa-jiwa.

Pastor Aris menambah seminar itu dengan mengajak orang masuk dalam tingkah laku yang kongkrit dalam kehidupan sehari-hari. Siapa yang mempunyai semangat Maria hidupnya akan berubah dan itu nyata kelihatan dalam keseharian.

 

 

Posted in Pengabdian, Tak Berkategori

Related Posts