Pineleng, 11 Februari 2023. Program KKN adalah bagian dari pengabdian mahasiswa tingkat akhir dimana mereka akan di utus untuk berdinamika bersama umat di Paroki atau Stasi dimana mereka diutus.
Pada semester genap ini, terdapat 13 mahasiswa diutus untuk melakukan KKN di Paroki Santo Fransiskus de Sales- Kokoleh. Dua mahasiswa akan tinggal bersama umat selama dua bulan penuh, sedangkan sebelas lainya akan bertugas setiap akhir pekan dengan sistem Weekend pastoral.
Sesuai tradisi STFSP, mahasiswa KKN resmi memulai KKN nya setelah diutus oleh STFSP melalui misa perutusan. Misa pertutusan kali ini dilaksanakan pada pagi hari pukul 9 di Aula Verhouven, dipimpin langsung oleh RP Gregorius Hertanto, MSC selaku Ketua STFSP, didampingi olehRP Barnabas Ohoiwutun, MSC selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya turut hadir pula dalam misa perutusan semua anggota komunitas Kateketik yang mengisi koor. Begitu pula perwakilan BEM, Komunitas Diosesan dan Komunitas Skolastikat MSC.
Dalam khotbahnya, Romo Hertanto mengangkat bacaan tentang pergandaan Roti yang dibuat Yesus untuk 4000 orang. Ada banyak orang yang menantikan uluran tangan Yesus, meskipun hanya tersedia 7 buah roti dan sedikit ikan. Bacaan ini mengingatkan kita akan begitu banyak orang yang mengharapkan pengabdian konkrit dari STF Seminari Pineleng. Banyak umat menantikan STFSP menjadi garam dan pelayan di tengah masyarakat. STFSP mempunyai roti yang diharapkan itu, meskipun tidak banyak. 13 orang KKN ini bisa diibaratkan menjadi roti seperti itu: mengenyangkan, dan memupuk iman dan persaudaraan di tengah umat. Itu semua hanya bisa kalau yang kecil ini dipersembahkan kepada Tuhan. Tuhanlah yang menggandakan semuanya, begitu tandas Romo Hertanto MSC.
Romo Hertanto mengingatkan bahwa KKN adalah bagian dari pelayanan dan tanggung jawab kita sebagai mahasiswa yang siap diutus di tengah umat. Ini adalah sebuah masa kita belajar. Belajar sambil sudah mengalami. Selanjutnya Ketua STFSP memberikan nasihat, agar para mahasiswa menghidupi sungguh-sungguh tritugas Kristus sebagai imam , nabi dan raja. Tritugas ini adalah identitas semua orang Kristen, termasuk para katekis ini. “Sebagai imam, kalian harus menjaga kekudusan kalian sendiri. Berdoa, dan memimpin ibadat. Menjadi setia dalam mewartakan injil, bukan hanya dengan kata-kata tetapi juga dengan kesaksian hidup. Sebagai raja, kalian akan memimpin. Tetapi terutama pemimpin yang rendah hati. Jangan bertindak sebagai orang yang minta dilayani. Kalian harus melayani. Dan akhirnya sebagai nabi, kalian akan menjadi pengajar. Wartakan Injil yang kalian hidupi. Semoga KKN ini menjadi kesempatan berjumpa dengan umat dan yang terpenting kehadiran mahasiswa KKN membawa kenangan yang indah bagi mereka yang mungkin rindu untuk dilayani secara spiritual.”
Sementara itu Pastor Berti, sapaan untuk Wakil Ketua I, juga mengingatkan agar mahasiswa KKN tetap menjaga sikap dan membawa nama baik kampus di tempat tugas nanti.
Setelah misa, 13 mahasiswa ini berangkat dengan bus yang disediakan kampus dan nantinya setelah sampai, mereka akan di sebar di 13 stasi yang berbeda. Selamat bermisi dan berbagi sukacita injil di tengah umat.