Manado, 22 April 2023
Peristiwa syukur sekali lagi bagi lulusan STF Seminari Pineleng. 7 orang Diakon ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Keuskupan Manado, Mgr. Benediktus Rolly Untu MSC di Katedral Manado. Mereka adalah 5 frater Diakon Keuskupan Manado Dedianus Pati Pr, Marciano Pantow Pr, Billy Tendean, Theodoris Pr, dan 2 Frater Diakon dari Tarekat MSC: Bill Lira MSC dan Marcelinus Lilo MSC. Pentahbisan dilaksanakan mulai jam 9 dan dihadiri oleh tak kurang dari 100-an pastor yang bekerja di Keuskupan Manado. Gereja Katedral penuh dengan umat yang hadir, belum termasuk mereka yang duduk di luar karena tidak mendapatkan tempat di dalam.
Bapa Uskup Keuskupan Manado nampak berseri ketika memimpin tahbisan ini. Bagi keuskupan Manado dengan bertambahnya 5 orang imam baru, berarti sudah tercatat 149 imam praja yang ditahbiskan untuk Keuskupan Manado. Mereka menambah jajaran imam-imam keuskupan yang akan memperkuat pelayanan di Keuskupan ini. Mereka akan ditugaskan di paroki-paroki di Sulawesi Tengah: Beteleme, Palu (2 paroki), Tentena dan seorang lagi akan ditempatkan di Seminari Menengah Kakaskasen.
Tahbisan adalah saat orang dilantik dalam jabatan imamat untuk pelayanan. Dalam Gereja Katolik selain imamat umum yang diterima oleh setiap kaum beriman, terdapat juga imamat jabatan atau imamat pelayanan (ministerial priesthood). Imamat ini bertugas untuk melayani Gereja dalam pembagian sakramen-sakramen, tetapi juga dalam penggembalaan umat serta pengajaran. Setiap imam mengambil bagian dalam imamat Uskup dan menjadi partner kerja Uskup dalam tritugas Kristus yang diembannya.
Pastor Billy Tendean Pr, mewakili teman-temannya mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah menuntunnya sampai ke jenjang imamat. Dari teman-temannya yang lain dia sendirilah yang pada waktu diakon tidak bertugas di tempat pembinaan. Ia ditempatkan sebagai diakon di paroki Lolak.
Pastor Samuel Maranressy MSC, Propinsial MSC dalam sambutannya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapa Uskup yang telah menahbiskan imam-imamnya. Dari dua imam MSC ia mengangkat kisah Pastor Marcelinus Lilo yang mempunyai panggilan sangat unik. Pastor Marcel ditahbiskan imam dalam usia ke-51 tahun. “Ini unik,” katanya. Marcel masuk MSC sebagai seorang bruder MSC dan sudah bekerja di beberapa tempat. Pernah menjadi kepala sekolah STM Siwa Lima Langgur, lalu kemudian ditugaskan sebagai misionaris di Kuba. Dalam perjalanan pelayanannya, ia merenugnkan panggilannya dan merasa sungguh terpanggil untuk menjadi seorang imam. Karena itulah dia datang ke Pineleng untuk mengambil beberapa mata kuliah Filsafat dan Teologi, sampai akhirnya lulus dan ditahbiskan hari ini. Pastor Marsel akan ditugaskan di paroki Kelayan, Keuskupan Banjarmasin. Sedangkan Pastor Bill akan ditempatkan di Kalimantan Utara.
Sesudah misa pentahbisan yang memakan waktu sekitar dua setengah jam itu, umat dan para imam menikmati hidangan santap siang yang disediakan oleh umat paroki Katedral.