Pembangunan tanpa memperhatikan kebudayaan, apalah artinya? Kebudayaan terbentuk melalui generasi ke generasi berdasarkan nilai-nilai yang membentuk sebuah masyarakat manusia. Melalaikan nilai-nilai ini bisa berarti mendisrupsi kemanusiaan sendiri. Akibatnya pembangunan tanpa memperhatikan unsur ini akan menjadikan manusia-manusia yang terasing dari kehidupan.
Begitulah tema yang hendak diangkat dalam Seminar Kebudayaan ini. Seminar akan diadakan pada tanggal 14 Maret 2020, bertempat di Aula STFSP, yang tahun ini merayakan 50 tahun berdirinya sebagai Perguruan Tinggi Swasta di Sulawesi Utara.
Pembicara dalam Seminar ini adalah Dr. Paul Richard Renwarin, Antropolog Senior STFSP yang aktif dalam pengembangan kebudayaan Minahasa dan penjadi pengajar di berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Utara. Tampil juga Pemerhati Kebudayaan Sulawesi Utara Bpk. Alex John Ulaen DEA. Sedangkan sebagai pembicara tamu diharapkan hadir Gubernur Sulawesi Utara, Bpk. Olly Dodokambey, S.Sos.
Kehadiran Bapak Olly, begitu sapaan akrab dari Gubernur kita, ini sangat penting. Seperti kita ketahui Sulawesi Utara dalam Indeks Pembangunan Kebudayaan menduduki rangking 9 dari 34 propinsi di seluruh Indonesia. Indeks Pembanguan Kebudayaan adalah instrumen baru untuk mengukur capaian pengembangan kebudayaan sebagai salah satu penekanan di dalam pembangunan era Jokowi. Meskipun IPK juga dicanangkan oleh PBB, tetapi Indonesia cukup maju sebagai negara yang sudah menetapkan instrumen ini di dalam pembangunannya.
Seminar ini diharapkan menjadi salah satu sumbangan STFSP yang merupakan lembaga pendidikan Filsafat dan Teologi di Sulawesi Utara. Diharapkan muncul ide-ide segar yang akan mencerahkan dan memberi semangat dalam pembangunan manusia-beriman, bernegara dan bermasyarakat yang sejati.
Info dan pendaftaran untuk seminar ini pada Sdri Christila Walukow 085340120303
Seminar Kebudayaan 14 Maret
Posted in Pengabdian