Dua dosen terbaik STF Seminari Pineleng memasuki masa pensiun mulai tahun ajaran 2020-2021 ini. Acara pelepasannya diadakan pada Sabtu, 29 Agustus 2020 di Aula STFSP dengan acara seremonial sederhana. Mereka adalah Pst. Drs. Aloysius Lerebulan, Lic.Th, yang sehari-hari mengajar Teologi Moral dan Ibu Merry Adriana Karema, S.S., pengampu Mata Kuliah Bahasa Inggris. Mereka berdua telah memasuki usia 70 tahun, sehingga sudah layaklah bahwa mereka kini menikmati masa pensiun mereka.
Pastor Aloysius Lerebulan, atau yang biasa dipanggil para mahasiswa dengan sapaan akrab “Papi Alo” sudah mengajar di STFSP sejak tahun 1992. Lulusan Licentiat dari Universitas Alfonsiana, Roma ini, selain mengajar teologi moral dengan spesialisasi Moral Baptis dan Moral Keluarga ini juga mengajar Pendidikan Pancasila, Ajaran Sosial Gereja. Ia pernah mengampu juga pelajaran Liturgi dan Homiletika, sehingga dari bahan kuliahnya beliau menghasilkan beberapa buku tentang homiletika.
Pastor Alo dilahirkan di Ilngei, tanggal 19 Juni 1950. Jabatan terakhir yang disandangnya adalah Lektor Kepala. Perhatiannya pada liturgi membuat dia sering dimintai konsultasi di Keuskupan Manado bila ada hal-hal menyangkut liturgi. Di STF Seminari Pineleng sendiri ia pernah menjadi Wakil Ketua II bidang Kepegawaian, Keuangan dan Sarana Prasarana. Terakhir beliau menjabat sebagai Kepala Jurusan Progam Studi Teologi, hingga masa pensiunnya. Selama ini ia dipandang sebagai dosen dan bapa yang baik, yang mendengarkan permasalahan mahasiswa dan selalu berusaha mencarikan jalan pemecahan yang baik.
Buku-bukunya antara lain: Penjelasan Praktis Tata Perayaan Sabda (Kanisius, 2009), Sakramen Pembaptisan dalam Masyarakat Plural (Kanisius, 2010), Tanimbar: Maluku Tenggara Barat, antara Tradisi dan Kehidupan Modern (Kanisius, 2011), Petunjuk Praktis Penggunaan Kitab Suci dalam Berkotbah (Kanisius, 2013), Keluarga Kristiani. Antara Idealisme dan Tantangan (Kanisius 2016) dan Memahami Gerak-gerik Iblis dan Upaya mengalahkannya (Percikan Hati, 2018).
Ibu Merry Adriana Karema lahir di Cilacap, 20 April 1950 dan mulai mengajar di STFSP kira-kira tahun 1984. Bermula dari perjumpaannya dengan Pater Hans Kwakman ibu Karema akhirnya jatuh cinta pada STFSP. Ia menjadi pengajar bahasa Inggris menggantikan pastor Karl Veger MSC yang pindah ke Jakarta. Ibu yang pernah mengenyam pendidikan di Sastra Inggris ini menjadi satu dari sedikit wanita yang pernah mengajar di STFSP. Sifat keibuannya terasa sekali, namun juga kejeliannya dalam melihat bakat para frater dan mahasiswa lain membuatnya ia disegani sekaligus dicintai.
Pernah cuti selama tiga tahun karena pindah domisili di Semarang (1987-1990), beliau kembali lagi mengajar di STFSP tanpa putus sampai sekarang ini. Karena kenal dengan banyak orang, serta kelincahannya dalam berbagai bahasa, beliau sering dimintai juga menjadi penerjemah oleh kongregrasi-kongregrasi Suster sehingga pengetahuannya tentang hidup membiara tidak bisa diragukan lagi. Mungkin karena itu juga ia tidak hanya mau mengajar bahasa Inggris; Ibu Karema juga memutuskan untuk mengikuti kuliah filsafat hingga selesai dan memperoleh gelar sarjana Filsafat, dengan karya tulisnya mengenai Ludwig Wittgenstein.
Dalam sharingnya ibu Karema merasa bersyukur boleh mengajar di STF Seminari Pineleng. Ia merasa bangga dengan seminari ini dan dengan rela memberikan yang terbaik. Terutama dengan mengajar ia menjadi dekat dengan para calon Pastor dan mahasiswa calon pengajar iman, dan dapat berbagi dengan mereka.
Hal yang sama dialami oleh Pastor Alo. Masa pensiunnya tidak membuat dia sedih, karena memang sudah ia persiapkan dengan hati yang ikhlas. Ia sendiri sudah memulai mengisi hari-harinya dengan aneka rencana yang baik, yang membuatnya sungguh bahagia. Masa pengabdian di STFSP telah memberikan rasa kepuasan tertentu karena telah membuatnya menemukan identitas panggilannya sebagai guru dan pendidik. Ia berharap bahwa STFSP semakin berkembang dan semakin maju.