Merancang Penelitan Hibah Dikti untuk Dosen Pemula
Pineleng, 28 Januari 2023
Para dosen STFSP mendapatkan bekal yang sangat berharga dari Bapak FX Sudarsono, PhD. MA dan Prof. Dr. Ir. Silvester Benny Pratasik, MSc. tentang penelitian dan tata cara membuat proposal. Penelitian adalah salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang sangat penting, bukan hanya untuk seorang dosen, tetapi juga untuk pengembangan ilmu dan perkembangan masyarakat. Itulah yang disadari juga oleh para dosen STF Seminari Pineleng. Dengan penelitian kita bisa membuat banyak luaran seperti artikel untuk jurnal ilmiah. Perlu memotivasi diri untuk membuatnya, demikian diangkat oleh Prof. Benny dalam awal sesi pagi ini. Selanjutnya pelatihan didampingi oleh Bapak FX Sudarsono dengan pembekalan mengenai makna Penelitian Kualitatif, Membuat Desain dan Merancang proposal penelitian sesuai panduan Dikti.
Dr. Barnabas Ohoiwutun dalam sambutan mewakili Ketua LPPM menyampaikan terima kasih pada kedua narasumber yang akan membantu para dosen untuk merancang penelitian dan mendampingi agar dari STFSP juga dapat dihasilkan luaran-luaran hasil penelitian yang baik, dengan memanfaatkan dana Hibah yang tersedia.
STF Seminari Pineleng memiliki dosen-dosen dengan keahlian di bidang Agama dan Ilmu Filsafat. Menurut Bapak FX Sudarsono, yang pernah menjadi anggota Tim Reviewer dan Monitoring Penelitian Dosen Perguruan Tinggi (1989-2000) dan banyak melakukan penelitian di lingkungan DIKTI itu, ini adalah potensi yang sangat baik untuk meneropong realitas masyarakat dan membuat penelitian. Penelitian kualitatif dapat dipilih dan dijadikan metode untuk menemukan kebaruan-kebaruan yang dapat dimanfaatkan untuk pengabdian masyarakat maupun untuk pengajaran dalam kelas.
Lokakarya ini dihadiri oleh sekira 15 dosen STFSP, yang dengan penuh semangat mengikuti paparan Bapak FX Sudarsono. Bapak yang pernah menjabat sebagai Ketua Lemlitbang Universitas Negeri Yogyakarta memberikan kiat-kiat agar sebuah proposal dapat diterima. “Antara lain nampak dalam penyusunan anggaran. Terutama untuk penelitian dosen pemula, jangan sampai dimasukkan untuk membeli barang-barang inventaris.” Sebuah proposal hendaknya sungguh-sungguh mengikuti pedoman yang disusun oleh Dikti. Itulah yang akan dilihat terlebih dulu sebagai persyaratan administrasi. Sesudah lolos administrasi para reviewer akan melihat substansi dari penelitian.
Lokakarya ini adalah awal dari proses ke depan. Para dosen sendiri merasa tertarik dan ingin menindaklanjuti dengan diskusi-diskusi selanjutnya. Di akhir acara Dr. Gregorius Hertanto mewakili segenap peserta mengungkapkan harapan besar agar dengan pencerahan yang sudah diterima lewat lokakarya ini, gairah dosen untuk meneliti dapat meningkat dan STFSP dapat menyumbang penemuan-penemuan yang menunjang aktivitas tridharmanya.
Gallery Foto